Apa Itu Skoliosis? Tanda, Gejala, dan Pilihan Pengobatannya yang Perlu Anda Ketahui!
kesehatan , Scoliosis , Skoliosis

Apa Itu Skoliosis? Tanda, Gejala, dan Pilihan Pengobatannya yang Perlu Anda Ketahui!

  1. Skoliosis merupakan kelainan pada tulang belakang yang ditandai dengan lengkungan tidak normal pada punggung, dan bisa memengaruhi postur serta aktivitas sehari-hari. Terdapat 3 jenis skoliosis utama, yaitu skoliosis idiopatik yang paling sering dialami oleh anak-anak dan belum dapat diketahui penyebabnya, skoliosis kongenital yang terjadi sejak lahir disebabkan oleh gangguan perkembangan sistem rangka terutama tulang belakang, dan skoliosis kongenital disebabkan oleh kelainan pada otot dan saraf yang menopang tulang punggung. Penyebab skoliosis sendiri beragam, mulai dari kebiasaan duduk yang salah hingga faktor genetik, bergantung pada jenis skoliosis yang dialami.

Gejala skoliosis tidak hanya berupa nyeri di punggung tengah atau bawah, tetapi juga dapat membuat penderitanya sulit mempertahankan postur tubuh dan bahkan mengalami sesak napas. Tanpa pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat memburuk dan menimbulkan komplikasi jangka panjang yang serius. Berikut adalah beberapa komplikasi skoliosis yang penting untuk diketahui :

Komplikasi Skoliosis yang Harus Diketahui

Skoliosis yang tidak tertangani bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius bagi kesehatan tubuh, mulai dari fisik hingga emosional. Berikut adalah beberapa dampak yang sering muncul akibat kelainan ini :

1. Gangguan fungsi paru-paru

Kelengkungan pada tulang belakang akibat skoliosis dapat menekan paru-paru, mengurangi kapasitasnya, dan menyebabkan kesulitan bernapas serta rasa sesak.

2. Nyeri punggung

Kelengkungan yang tidak seimbang dapat membuat otot-otot bekerja keras untuk menopang tulang belakang, yang akhirnya mengakibatkan nyeri dan ketidaknyamanan di punggung.

3. Batasan pada aktivitas fisik

Seiring waktu, skoliosis bisa membatasi gerak dan fleksibilitas tulang belakang, membuat aktivitas fisik terasa sulit serta memengaruhi keseimbangan dan postur tubuh.

4. Gangguan jantung

Pada kasus skoliosis berat, kelengkungan tulang belakang bisa menekan area tulang rusuk yang berdekatan dengan jantung, mengurangi aliran darah, dan meningkatkan risiko gangguan kardiovaskular.

5. Stres emosional

Selain masalah fisik, skoliosis juga berdampak pada kesehatan emosional, terutama bila kelainan ini terlihat secara kasat mata. Banyak penderita yang merasa kurang percaya diri atau tidak nyaman dengan penampilan mereka.

    Pilihan Pengobatan Skoliosis

    Pengobatan skoliosis sangat bergantung pada tingkat keparahan lengkungan tulang belakang. Pada kasus ringan, skoliosis biasanya tidak memerlukan tindakan medis, namun tetap penting melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau apakah lengkungan memburuk seiring waktu.

    Metode pengobatan bisa berupa penggunaan brace (penyangga) atau prosedur bedah. Operasi biasanya menjadi pilihan terakhir jika kondisi skoliosis terus memburuk, terutama di masa pertumbuhan, karena Biasanya ketika masih dalam tahap pertumbuhan ada kemungkinan lengkungan tulang belakang dapat memburuk seiring waktu. Oleh karena itu, penggunaan penyangga atau brace dapat digunakan untuk mengendalikan atau memperlambat perkembangan lengkungan selama pertumbuhan.


    Memahami Terapi Brace untuk Skoliosis

    Brace atau penyangga sering direkomendasikan bagi pasien dengan lengkungan sedang yang masih dalam tahap pertumbuhan. Meskipun tidak dapat mengoreksi skoliosis sepenuhnya, brace membantu menahan lengkungan agar tidak semakin parah. Dokter biasanya menyarankan brace ketika sudut Cobb mencapai 20 derajat atau lebih, untuk mencegah perburukan dan menghindari operasi.

    Brace yang paling umum berbentuk korset, yang dirancang untuk menyesuaikan kontur tubuh. Penggunaannya sekitar 13-16 jam sehari, termasuk saat beraktivitas, dan bisa dilepas saat mandi atau tidur. Karena brace ini terletak di dalam pakaian, penampilannya tetap bisa dijaga.

    Ada beberapa jenis brace atau penyangga yang digunakan untuk membantu penderita skoliosis. Secara umum, brace ini berfungsi menjaga postur tubuh dengan melingkari bagian tubuh tertentu untuk menahan kelengkungan agar tidak semakin parah. Brace dianggap metode yang efektif untuk mengendalikan skoliosis tanpa perlu operasi. Namun, jika skoliosis sudah dalam tahap lanjut, dokter mungkin akan merekomendasikan operasi. Operasi pada skoliosis ini meliputi :

    1. Spinal Fusion : Operasi ini menyatukan dua atau lebih ruas tulang belakang agar tidak bergerak secara independen.

    2. Expanding Rod : Jika skoliosis berkembang cepat, satu atau dua batang ekspansi akan dipasang di sepanjang tulang belakang dan diperpanjang setiap 3 sampai 6 bulan.

    3. Vertebral Body Tethering : Melalui sayatan kecil, sekrup dipasang di sepanjang tepi lengkungan tulang belakang dan ditautkan dengan tali yang kuat untuk membantu koreksi postur.

    Meskipun operasi dapat membantu memperbaiki kondisi skoliosis, prosedur ini memiliki risiko komplikasi seperti perdarahan, infeksi, atau bahkan kerusakan saraf. Oleh karena itu, penggunaan brace sejak dini sangat direkomendasikan sebagai solusi efektif untuk memperlambat perkembangan skoliosis dan, jika memungkinkan, menghindari operasi. Tanpa brace, skoliosis berpotensi memburuk lebih cepat, sehingga risiko lengkungan yang lebih parah di masa depan pun meningkat. Bagi anda yang merasa memiliki risiko skoliosis atau sedang mencari brace untuk pencegahan, pastikan memilih produk berkualitas. Anda dapat menemukan brace dan alat kesehatan asli lainnya di The Kingdom Shop, yang menyediakan layanan pengiriman terpercaya ke seluruh Indonesia.

    Artikel Terkait