Cegah Penurunan ASI! 7 Langkah Terbaik Agar Produksi ASI Anda Tetap Optimal!
Ibu & Anak , Informasi , Pumping Asi , Tips Pumping Asi

Cegah Penurunan ASI! 7 Langkah Terbaik Agar Produksi ASI Anda Tetap Optimal!

Memerah ASI atau pumping adalah salah satu cara terbaik untuk menjaga suplai ASI tetap lancar, sekaligus mengatasi kekhawatiran para bunda menyusui akan ASI yang seret. Kapan waktu terbaik untuk pumping? Jawabannya tergantung pada kebutuhan dan kondisi masing-masing bunda.

Beberapa ibu memulai pumping segera setelah bayi lahir, sementara yang lain memilih menunggu beberapa minggu atau bulan. Menurut dokter anak, menyusui biasanya terasa lebih alami saat bayi berusia 4 hingga 6 minggu. Pada fase ini, bunda mungkin memiliki waktu luang di antara sesi menyusui untuk mulai memompa ASI tambahan sebagai persediaan.

Pumping bisa dilakukan secara manual dengan tangan atau menggunakan alat pompa ASI. Namun, meski terlihat sederhana, tak jarang banyak bunda mengalami tantangan pada percobaan pertama mereka. Bagaimana cara membuat pumping lebih mudah dan efektif? Mari kita bahas langkah-langkahnya!

Kesalahan Saat Pumping ASI yang Wajib Dihindari agar Produksi Tetap Lancar

Pumping ASI adalah salah satu cara efektif untuk memastikan kebutuhan si bayi terpenuhi sekaligus menjaga suplai ASI. Namun, tanpa disadari, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan para bunda saat pumping, yang justru dapat menyebabkan ASI seret atau jumlahnya menurun. Apa saja kesalahan tersebut dan bagaimana menghindarinya? Simak penjelasan berikut ini untuk menjaga produksi ASI tetap optimal!

1. Sering Menunda Pumping ASI

Menunda pumping, terutama saat berada di luar rumah, dapat menurunkan produksi ASI. Ingat, prinsip supply dan demand sangat berperan : Menunda-menunda jadwal pumping terlalu sering hanya akan menyebabkan produksi ASI makin berkurang. Memompa secara teratur sangat penting untuk menjaga suplai ASI tetap stabil, terutama di awal masa menyusui.

2. Jadwal Pumping Tidak Teratur

Pumping ASI sebaiknya dilakukan sesuai jadwal yang konsisten. Idealnya, pompa ASI minimal 8 kali sehari dengan durasi total sekitar 100 menit, atau 15-20 menit setiap 2-3 jam. Hindari jeda lebih dari 5 jam tanpa pumping untuk mencegah suplai ASI menurun. Untuk menjaga produksi ASI tetap lancar, jadwal pumping yang teratur sangatlah penting. Bayi baru lahir biasanya menyusui 8 hingga 12 kali dalam sehari, dan bunda dapat meniru pola ini dengan memompa setidaknya 8 kali sehari, total durasi sekitar 100 menit. Agar lebih mudah, lakukan pumping selama 15-20 menit setiap 2-3 jam sekali atau minimal 10 menit per sesi. Setelah aliran ASI berhenti, teruskan memompa selama 2-5 menit untuk memastikan payudara benar-benar kosong. Hindari jeda lebih dari 5 jam tanpa memompa, karena dapat menurunkan produksi ASI. Jika aliran melambat setelah 10 menit, bunda dapat mencoba teknik seperti pijatan atau penekanan lembut pada payudara untuk melancarkan aliran ASI, seperti yang disarankan konselor laktasi.

3. Teknik Pumping yang Kurang Tepat

Penguasaan teknik memerah ASI, baik dengan tangan maupun alat, sangat penting. Alat pompa bersiklus rendah atau cara pumping yang tidak efektif dapat menghambat pengosongan payudara, sehingga memengaruhi produksi ASI.

4. Menggunakan Corong Pompa yang Tidak Sesuai

Ukuran corong pompa harus sesuai dengan diameter puting untuk menghindari rasa sakit dan memastikan hasil pumping maksimal. Corong yang terlalu kecil atau besar dapat memengaruhi efisiensi pumping.

5. Berhenti Terlalu Cepat Karena ASI Tidak Keluar

Banyak ibu baru sering mengakhiri sesi pumping terlalu cepat karena mengira ASI sudah habis atau tidak bisa keluar lagi, padahal ASI tetap ada di payudara kecuali jika bunda mengalami kebocoran, menyusui si bayi, atau memompa secara efektif. ASI dikeluarkan melalui refleks let down, yang sering terasa seperti sensasi tertusuk jarum pada payudara. Jika ASI tidak segera keluar, bunda bisa mencoba memijat area payudara atau melakukan skin to skin dengan anak anda untuk merangsang aliran ASI. Selain itu, pastikan kebutuhan cairan tubuh terpenuhi, karena menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) 2019, wanita menyusui membutuhkan tambahan 800 ml cairan per hari, sehingga total mencapai hampir 3,2 liter untuk mendukung produksi ASI optimal.

6. Konsumsi Obat yang Mempengaruhi Suplai ASI


Selama masa menyusui, bunda perlu berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan karena beberapa jenis, seperti kontrasepsi oral yang mengandung estrogen atau dekongestan tertentu, dapat menurunkan produksi ASI. Konsultan laktasi menyarankan agar ibu menyusui menghindari obat resep maupun obat bebas yang berpotensi mengganggu suplai ASI. Jika bunda membutuhkan alat kontrasepsi, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat memilih metode yang aman dan tidak memengaruhi produksi ASI.

7. Ekspektasi yang Terlalu Tinggi


Jangan membandingkan jumlah ASI yang dihasilkan dengan ibu lain. Fokuslah pada kebutuhan bayi dan usahakan realistis dalam menetapkan harapan. Produksi ASI yang cukup untuk bayi Anda adalah prioritas utama.


Menjaga suplai ASI tetap lancar memang membutuhkan perhatian dan kesabaran, namun dengan memahami cara yang tepat dalam memompa, bunda dapat menghindari berbagai kesalahan yang dapat memengaruhi produksi ASI. Jika anda mencari produk pompa ASI yang efektif dan terpercaya untuk mendukung perjalanan menyusui anda, The Kingdom Shop hadir dengan berbagai pilihan yang dapat membantu memenuhi kebutuhan bunda. Dapatkan produk kesehatan terbaik dengan mudah dan praktis hanya di The Kingdom Shop, tempatnya solusi tepat untuk mendukung kesehatan anda dan si bayi!

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang wajib diisi ditandai *